9F18 LUCKY FAZRIYANI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (25/1/2013), memberikan
bantuan kepada para siswa yang tidak bisa bersekolah karena menjadi
korban banjir. Bantuan diberikan dalam bentuk paket kebutuhan sekolah
dan mengirimkan guru-guru ke tempat pengungsian.
Dalam keterangan
persnya, petugas Humas Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir Provinsi
DKI Jakarta 2013 Eko Hariadi mengatakan, sebanyak 330 paket kebutuhan
sekolah telah diberikan kepada siswa korban banjir di tempat
pengungsian. Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Agus Suradika mengatakan bahwa banyak anak usia sekolah yang menjadi
korban banjir. Mereka terpaksa mengungsi dan tidak bersekolah.
"Agar setelah banjir mereka tetap bisa bersekolah, kita memberikan bantuan paket kebutuhan sekolah," kata Agus.
Setiap
paket bantuan itu terdiri dari seragam, tas, sepatu, dan alat tulis
sekolah untuk menggantikan peralatan sekolah yang tidak sempat
diselamatkan pada saat banjir. Untuk sementara, paket bantuan itu
diberikan kepada pengungsi di Bidara Cina, Jakarta Timur. Agus
mengatakan akan segera menyalurkan bantuan serupa untuk siswa korban
banjir di tempat lain.
Selain memberikan bantuan berupa paket alat
sekolah, Pemprov DKI juga akan mengirimkan guru-guru sekolah ke
tempat-tempat pengungsian. Guru-guru tersebut merupakan pengajar di
sekolah yang masih tutup akibat tergenang banjir. Mereka datang
mengunjungi siswa didiknya yang masih berada di tempat pengungsian.
"Di daerah pengungsian, kita upayakan guru datang. Kita minta sudin (suku dinas, red)
bersama kepala sekolah mengirim tenaga pendidik, walaupun belajar tidak
terstruktur seperti di sekolah. Yang dituju aspek psikologis," kata
Agus.
Ia mengatakan, sampai saat ini proses belajar-mengajar di
sekolah masih terus berjalan, meskipun beberapa sekolah di antaranya
masih terendam banjir dan dijadikan tempat pengungsian. "Perkembangan
terakhir beberapa sekolah sudah mulai aktivitas. Bahkan di SMK 53,
walaupun dipakai sebagai tempat pengungsian, tapi proses belajar tetap
berlangsung," ujarnya.
KOMPAS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar