Palung Terdalam Simpan Rahasia Iklim
9I05 ANGGITA NURAMALIA
KOMPAS.com - Salah satu area laut terdalam dunia,
Palung Mariana di Samudera Pasifik, yang berkedalaman 10,9 km di bawah
permukaan laut, kembali menjadi sumber penelitian. Kali ini tim peneliti
yang dipimpin oleh Professor Ronnie Glud dari University of Southern
Denmark dan Scottish Association for Marine Science mencoba mengungkap
rahasia perubahan iklim dari palung terdalam tersebut.
Glud yang
bekerjasama dengan Japan Agency for Marine Earth Science and Technology
melakukan penelitian dengan sebuah instrumen yang tahan tekanan tinggi.
Instrumen dilengkapi dengan program yang bisa meneliti kondisi palung
laut itu diluncurkan dari kapal hingga bergerak jatuh bebas ke bawah.
"Pada dasarnya, dengan penelitian ini kami ingin mengetahui jumlah
bahan organik yang diproduksi oleh alga dan ikan di permukaan yang
terakumulasi di palung laut. Seluruhnya, baik yang dikonsumsi bakteri,
terdegradasi maupun yang terpendam," katanya dilansir situs BBC.
Ia mengatakan, studi tersebut bisa memberikan gambaran tentang peran
laut dalam siklus karbon secara global. Sejauh ini, studi peran laut
dalam siklus karbon baru diteliti pada kedalaman 4,6 km hingga 5,5 km.
Observasi Glud secara spesifik memberikan gambaran tentang peran palung
laut.
Mengungkapkan hasil studinya, Glud memaparkan, "Kita
memiliki cadangan karbon di dalam palung ini lebih besar dari yang
diperkirakan. Artinya, kita memiliki karbon dioksida yang tenggelam di
kedalaman laut dalam konsentrasi yang tak pernah diketahui sebelumnya."
Glud juga menjelaskan bahwa berdasarkan hasil studinya, palung laut
terbukti berfungsi sebagai tempat karbon terakumulasi. Palung juga
memiliki aktivitas yang tinggi, artinya lebih banyak karbon diubah oleh
bakteri di area palung tersebut.
Setelah mengetahui hal tersebut,
Glud hendak membandingkan jumlah karbon yang tersimpan di palung laut
dibadingkan dengan bagian laut lainnya. Selain itu, Glud juga hendak
mengetahui jumlah karbon yang diubah oleh bakteri. Seluruh penelitian
ini bermuara pada upaya mengerti bagaimana palung laut berpengaruh
terhadap iklim.
SUMBER : KOMPAS .COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar