Korupsi Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Negara Berpenghasilan Rendah
Senin, 14 Mei 2012
- Sebuah peningkatan yang signifikan dalam kasus korupsi mengalahkan
manfaat dari liberalisasi ekonomi, menurut sebuah tinjauan sistematik
oleh para peneliti Universitas Greenwich.
Peneliti
Dr Mehmet Ugur dari Sekolah Bisnis and Dr Nandini Dasgupta dari Sekolah
Humaniora, menyatakan kalau korupsi adalah ‘keburukan publik
internasional’, dan tidak baik bagi negara berpenghasilan rendah.
Tinjauan mereka, ditulis terutama untuk pembuat kebijakan dan mereka
yang berusaha menghadapi korupsi, menawarkan bukti perlunya intervensi
kebijakan anti korupsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Namun ia juga menunjukkan kalau intervensi tersebut harus diintegrasikan
dengan tata pemerintahan yang baik, khususnya manajemen investasi dan
pengeluaran publik, untuk memperoleh dampak yang nyata bagi pertumbuhan
ekonomi.
Sementara praktek korupsi
mewabah di penjuru dunia, ada determinasi yang tumbuh di banyak negara
untuk menghabisi praktek tidak jujur yang membantu orang kaya
menghabiskan orang miskin dan ekonomi secara luas. Puluhan ribu telah
berdemonstrasi di jalanan Brasil dan India untuk memprotes kebudayaan
birokrasi, pendanaan partai rahasia, mengabaikan kebobrokan, dan
membayar kembali ‘bantuan untuk bantuan.
Rini Antika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar