RSCM Bertekad Jadi RS Rujukan di Asia Pasifik
9A26 ROSDIANAH
"Kami ingin menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan di Asia Pasifik," kata Direktur Utama RSCM, CH Soejono, Jum'at (1/3/2013).
Proses peningkatan mutu pelayanan itu mencakup tiga hal, yaitu standard sumber daya manusia yang mencakup kompetensi, dokter atau suster harus mempunyai standard yg mempuni. Kedua, standard alat, alat harus terjamin aman buat pasien, lalu alat-alat medis itu juga perlu pemeliharaan dan kalbrasi.
Terakhir, standard prosedur medik dan administrasi. Selain itu, program ini dibuat bertujuan agar proses rujukan bisa berjalan dengan baik. Jadi, di sini para dokter-dokter dari RSCM agar mendampingi dokter puskesmas, agar dokter-dokter yang ada di puskesmas bisa belajar. Sehingga puskesmas-puskesmas tidak perlu lagi merujuk pasien yang sebenarnya bisa ditangani di puskesmas, sementara rumah sakit akan mengurus pasien dengan penyakit yang lebih serius.
"Misalnya penyakit kencing manis atau sakit sendi yang bisa dikendalikan dengan obat sederhana, mengapa tidak ke puskesmas, biar RS menangani kasus yang lebih serius. Nanti juga ada konsultasi juga dengan dokter puskesmas. Dengan berjalannya waktu, dokter puskesmas jadi lebih pinter," ujar Soejono di RSCM Kirana.
Saat ini RSCM sudah lulus akreditasi nasional lulus pada Juli 2011 dan akreditasi internasional pada Desember 2012. "Akreditasi itu sebenarnya buat pasien, karena benefitnya buat pasien," kata Soejono.
Sumber:: kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar