9f18 lucky fazriyani
Warga Jl Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan bentrok dengan kelompok bersenjata tajam yang menyerang mereka. Polisi mengamankan 17 orang dari kelompok penyerang.
"Diamankan 17 orang dari kelompok penyerang. Mereka dibawa ke Polres Jakarta Selatan," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Siswono, saat ditemui di lokasi, Jalan Bangka I, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/2).
Siswono mengatakan, untuk tujuh korban sendiri saat ini dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. "Kasus ini dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan," singkat Siswono.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu warga Ariv (29) mengatakan, kelompok penyerang yang berjumlah ratusan membekali diri dengan berbagai senjata tajam. "Banyak banget tadi bawaannya. Ada parang, golok, batu-batu, bensin sama botol," ujar Ariv.
"Serangan ini yang paling parah. Bentrokan terjadi hampir satu jam dan bisa berhenti setelah polisi datang," tutur Ariv.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di lahan sengketa tersebut Devi (19) mengatakan warga hanya bisa menyelamatkan diri saja.
"Ibu saya juga jadi korban," tutur Devi yang tinggal di rumah nomor 41 di lahan sengketa tersebut.
"korbannya banyak juga kena batu, kepalanya bocor, ada juga yang giginya somplak, ibu saya juga kena kakinya," tutur Devi.
Devi bercerita, permasalahan sengketa lahan ini memang sudah cukup lama terjadi dan belum ada keputusan hukumnya. Dia yang tinggal rumah tersebut susah sejak dari kakeknya tinggal.
"Saya tinggal di sini ini tanah girik dari kakek saya," imbuhnya.
"Diamankan 17 orang dari kelompok penyerang. Mereka dibawa ke Polres Jakarta Selatan," ujar Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Siswono, saat ditemui di lokasi, Jalan Bangka I, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/2).
Siswono mengatakan, untuk tujuh korban sendiri saat ini dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati. "Kasus ini dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan," singkat Siswono.
Ditemui di tempat yang sama, salah satu warga Ariv (29) mengatakan, kelompok penyerang yang berjumlah ratusan membekali diri dengan berbagai senjata tajam. "Banyak banget tadi bawaannya. Ada parang, golok, batu-batu, bensin sama botol," ujar Ariv.
"Serangan ini yang paling parah. Bentrokan terjadi hampir satu jam dan bisa berhenti setelah polisi datang," tutur Ariv.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di lahan sengketa tersebut Devi (19) mengatakan warga hanya bisa menyelamatkan diri saja.
"Ibu saya juga jadi korban," tutur Devi yang tinggal di rumah nomor 41 di lahan sengketa tersebut.
"korbannya banyak juga kena batu, kepalanya bocor, ada juga yang giginya somplak, ibu saya juga kena kakinya," tutur Devi.
Devi bercerita, permasalahan sengketa lahan ini memang sudah cukup lama terjadi dan belum ada keputusan hukumnya. Dia yang tinggal rumah tersebut susah sejak dari kakeknya tinggal.
"Saya tinggal di sini ini tanah girik dari kakek saya," imbuhnya.
sumber: merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar