9C39YUYUN YUNIAH
PANGKAS ANGKA PUTUS SEKOLAH DARI SEKOLAH DASAR HINGGA PERGURUAN TINGGI
Khusus (PKLK), Mendikbud mengatakan, pemerintah telah
membangun autis center di lima lokasi. Pemba
Kota Depok --- Sejak
2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus
memperbaiki mekanisme penyaluran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan
bantuan siswa miskin (BSM). Perbaikan tersebut salah satu upaya untuk
memangkas angka putus sekolah.
Dari data Kemdikbud,
saat ini tercatat sebanyak delapan juta anak penerima BSM, dengan total
alokasi anggaran Rp4 triliun, dari siswa SD hingga SMA/SMK. Meski
demikian, masih ada anak-anak di SD yangdrop out, atau sudah
lulus SD tapi tidak melanjutkan ke SMP, hingga SMA. “Apa yang sekarang
kita lakukan, belum cukup nampaknya dengan menyiapkan BOS dan BSM,” kata
Mendikbud pada pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan
2013, di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (11/02).
Ke depan, Kemdikbud
akan pastikan terintegrasinya data penerima BSM dari SD, SMP, dan SMA.
Siswa penerima BSM yang telah lulus SD tidak perlu khawatir lagi tentang
biaya sekolahnya di SMP dan SMA. Bahkan, jika siswa tersebut mumpuni
secara akademik, maka otomatis di perguruan tinggi juga bisa tetap
melanjutkan pendidikannya.
Untuk Pendidikan
Khusus dan Layanan ngunan ini akan terus
dilakukan hingga semua daerah memiliki fasilitas tersebut. Demi
mewujudkan harapan tersebut, pemerintah pusat menggandeng pemerintah
daerah untuk menyiapkan lahannya. “Syaratnya sederhana, siapkan tanah
yang bersertifikat. Kita berikan dukungan,” kata Menteri Nuh.
Dan untuk pendidikan
tinggi, pembangunan perguruan tinggi di pelosok-pelosok negeri terus
dilakukan. Baik pembangunan universitas, akademi komunitas, maupun
institut. “Kita bangun PTN yang ada di pelosok-pelosok, untuk memastikan
negara hadir disana,” katanya. (AR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar