9f04 Agus Sobirin
Sebanyak 88 bangunan di Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa
Tengah, rusak parah setelah diterjang angin puting beliung Kamis dini
hari. Ke 88 itu terdiri dari bangunan rumah, kantor dan musalah.
Ketiga titik desa yang dilanda angin puting beliung adalah Desa Ampelgading (9 rumah, termasuk musala), Desa Karangtengah (17 rumah termasuk kantor Kecamatan Ampelgading) dan Desa Banglarangan(62 rumah). Kerusakan paling parah terjadi di Desa Banglarangan.
Sekretaris Kecamatan Ampelgading, Martonosaat saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu berawal dari hujan yang turun deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi selama satu jam sebelum insiden itu terjadi.
"Angin seakan-akan menggumpal bergulung-gulung, diiringi suara desiran yang cukup keras dari arah barat Ampelgading, dan menerjang ke timur hingga Desa Banglarangan," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/2).
Kerusakan rata-rata di bagian atap. Di kantor Kecamatan Ampelgading rusak di bagian atap, seng dan tiang atau pal listrik.
"Barang-barang seperti komputer, berkas-berkas surat dan almari untuk sementara dievakuasi ke luar karena basah terkena air saat hujan, termasuk satu buah musholla di Desa Ampelgading juga ikut menjadi rusak," tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Usai peristiwa ini, pihak kantor Kecamatan Ampegading sudah melaporkanya ke Kepala Kantor Kesbangpolinmas, Kepala Kantor Satpol, Kepala Kantor Dinsosnakertrans dan PMI Kabupaten Pemalang. Sampai saat ini, proses pendataan kerusakan masih dilakukan oleh perangkat desa dan kecamatan.
Ketiga titik desa yang dilanda angin puting beliung adalah Desa Ampelgading (9 rumah, termasuk musala), Desa Karangtengah (17 rumah termasuk kantor Kecamatan Ampelgading) dan Desa Banglarangan(62 rumah). Kerusakan paling parah terjadi di Desa Banglarangan.
Sekretaris Kecamatan Ampelgading, Martonosaat saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu berawal dari hujan yang turun deras disertai petir dan angin kencang yang terjadi selama satu jam sebelum insiden itu terjadi.
"Angin seakan-akan menggumpal bergulung-gulung, diiringi suara desiran yang cukup keras dari arah barat Ampelgading, dan menerjang ke timur hingga Desa Banglarangan," ungkapnya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (28/2).
Kerusakan rata-rata di bagian atap. Di kantor Kecamatan Ampelgading rusak di bagian atap, seng dan tiang atau pal listrik.
"Barang-barang seperti komputer, berkas-berkas surat dan almari untuk sementara dievakuasi ke luar karena basah terkena air saat hujan, termasuk satu buah musholla di Desa Ampelgading juga ikut menjadi rusak," tuturnya.
Tidak ada korban jiwa dalam bencana. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Usai peristiwa ini, pihak kantor Kecamatan Ampegading sudah melaporkanya ke Kepala Kantor Kesbangpolinmas, Kepala Kantor Satpol, Kepala Kantor Dinsosnakertrans dan PMI Kabupaten Pemalang. Sampai saat ini, proses pendataan kerusakan masih dilakukan oleh perangkat desa dan kecamatan.
sumber: merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar