9F37TOIPAH
Bus Masuk Jurang 7 Tewas
Tak Biasa, Jumaidah Datang ke Kantor Ayahnya untuk Pamit
Jum'at, 01 Maret 2013 14:37 wib
PEMATANGSIANTAR - Suasana duka mewarnai persemayaman para korban kecelakaan bus yang masuk jurang di Desa Pondok Bulu, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Suasana tersebut terlihat di rumah korban tewas, Jumaidah, di Jalan Kyiai, Kota Pematangsiantar. Usai dimandikan, jenazah Jumaidah disemayamkan di rumah duka.
Ayah Jumaida, Armansyah Lubis, Jumat (1/3/2013), mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum anak ketiganya itu berangkat berkemah bersama teman-teman Paskibranya.
Namun, dia memperhatikan perilaku tak lazim yang dilakukan anaknya. Jumaidah sempat datang ke tempat kerja Armansyah untuk bersalaman dan mencium tangan. Pada kesempatan itu, Jumaidah mohon pamit hendak pergi dengan teman-temannya.
Hal itu, kata Armansyah, tidak biasa dilakukannya. Sebelumnya, sebelum bepergian dengan teman-temannya, Jumaidah tidak pernah datang ke tempat kerjanya. Namun, Armansyah sama sekali tidak punya firasat bahwa salaman tersebut merupakan yang terakhir kalinya.
Suasana haru juga mewarnai persemayaman korban tewas lainnya, Nabila Isma. Para siswa dan guru SMAN 4 Pematangsiantar memadati rumah duka di Perumahan Karang Sari Permai, Kota Pmatangsiantar.
Di rumah duka juga tampak Wali Kota Pematangsiantar, Hulman Sitorus. Dia datang untuk mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga almarhumah.
Ibunda Nabila, Ina Jelita, tak kuasa menahan tangis saat para pelayat menyalaminya. Dia meminta kepada para tamu agar memaafkan anaknya putri sulungnya itu memiliki kesalahan.
Usai disemayamkan, jenazah Nabila dan Jumaidah dimakamkan di TPU tak jauh dari rumah masing-masing.
Suasana tersebut terlihat di rumah korban tewas, Jumaidah, di Jalan Kyiai, Kota Pematangsiantar. Usai dimandikan, jenazah Jumaidah disemayamkan di rumah duka.
Ayah Jumaida, Armansyah Lubis, Jumat (1/3/2013), mengaku tidak memiliki firasat apa pun sebelum anak ketiganya itu berangkat berkemah bersama teman-teman Paskibranya.
Namun, dia memperhatikan perilaku tak lazim yang dilakukan anaknya. Jumaidah sempat datang ke tempat kerja Armansyah untuk bersalaman dan mencium tangan. Pada kesempatan itu, Jumaidah mohon pamit hendak pergi dengan teman-temannya.
Hal itu, kata Armansyah, tidak biasa dilakukannya. Sebelumnya, sebelum bepergian dengan teman-temannya, Jumaidah tidak pernah datang ke tempat kerjanya. Namun, Armansyah sama sekali tidak punya firasat bahwa salaman tersebut merupakan yang terakhir kalinya.
Suasana haru juga mewarnai persemayaman korban tewas lainnya, Nabila Isma. Para siswa dan guru SMAN 4 Pematangsiantar memadati rumah duka di Perumahan Karang Sari Permai, Kota Pmatangsiantar.
Di rumah duka juga tampak Wali Kota Pematangsiantar, Hulman Sitorus. Dia datang untuk mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga almarhumah.
Ibunda Nabila, Ina Jelita, tak kuasa menahan tangis saat para pelayat menyalaminya. Dia meminta kepada para tamu agar memaafkan anaknya putri sulungnya itu memiliki kesalahan.
Usai disemayamkan, jenazah Nabila dan Jumaidah dimakamkan di TPU tak jauh dari rumah masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar