9g22 MELIANAH
Stasiun Tawang Semarang
tergenang banjir. (Antara/R. Rekotomo)
"Kami bisa saja meninggikan, tetapi Stasiun Tawang kan masuk sebagai bangunan 'heritage' yang harus dilestarikan. Tidak bisa asal ditinggikan," kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Totok Suryono di Semarang, Selasa (26/2/2013).
Sebelumnya diwartakan, Stasiun Tawang Semarang tergenang banjir setinggi 40 sentimeter, terutama di ruang tunggu penumpang dan ruang perkantoran, Sabtu (23/2/20130), akibat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang.
Meski "track" kereta api (KA) di Stasiun Tawang tak terkena dampak banjir karena sudah ditinggikan, arus penumpang di stasiun itu terganggu akibat ruang tunggu banjir, dan terpaksa dialihkan ke Stasiun Poncol Semarang.
Menurut Totok, beberapa titik di Stasiun Tawang saat ini sudah ditinggikan, seperti halaman parkir stasiun dan "track" KA yang tidak berkaitan langsung dengan bangunan utama stasiun untuk mengantisipasi banjir.
Berkaitan dengan peninggian Stasiun Tawang, dia mengaku sudah melaporkan dan menyampaikan usulan peninggian stasiun bersejarah itu kepada kantor pusat, menyusul banjir yang menggenang beberapa hari yang lalu.
"Ada bagian yang berwenang untuk itu, yakni Pusat Pelestarian Benda dan Bangunan PT KAI. Kami sudah laporkan, tapi memang tidak bisa serta-merta. Harus mematuhi kaidah pelestarian," katanya.
Sementara ini, dia mengatakan bahwa pihaknya akan semaksimal mungkin mengantisipasi banjir serupa dengan mengoptimalkan kapasitas pompa untuk menyedot air jika banjir serupa kembali menggenangi areal stasiun.
"Kalau masih terjadi lagi seperti kemarin, ya, kami kembali alihkan sementara pelayanan penumpang ke Stasiun Poncol. Untuk jalur KA di Stasiun Tawang sudah aman karena sudah ditinggikan," kata Totok. (Ant/Yus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar