Selasa, 26 Februari 2013

Ini Penyebab Orang Gampang Tertipu



9C31 SITI NURAENI

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Jakarta masih saja ada yang menjadi korban penipuan. Psikolog Dadang Hawari mengatakan bahwa maraknya kasus penipuan tersebut disebabkan sifat konsumtif masyarakat yang tinggi, tetapi tidak diimbangi dengan kecerdasan berpikir.
"Konsumtif mudah dirangsang sehingga yang tidak perlu dibeli," ujar Danang saat dihubungi Selasa (26/2/2013).
Selama kurun waktu Januari hingga Februari 2013, kepolisian mencatat telah terjadi 10 kasus penipuan yang terjadi di Jakarta Selatan. Bentuk penipuan sendiri bervariatif, mulai dari penipuan melalui SMS, jual-beli online, maupun melalui tatap muka langsung.
Berdasarkan data kepolisian, jumlah kerugian materi akibat persoalan ini mencapai Rp 160.700.000. Untuk penipuan dengan jumlah terendah, berjumlah Rp 1.250.000 dan paling tinggi mencapai Rp 50.000.000.
"Ini baru yang kita rekap. Untuk yang belum melapor, tentu lebih banyak lagi," kata Kasubag Humas Polrestro Jakarta Selatan Kompol Aswin, Selasa (26/2/2013), di Mapolrestro Jakarta Selatan.
Dari 10 kasus penipuan tersebut, 2 kasus terakhir dilaporkan pada hari yang sama, yaitu Kamis (14/2/2013). Pertama, Nurul Pudjiastuti, seorang dokter gigi, tertipu Rp 3 juta karena tergiur kucing yang dijual di salah satu situs jual beli online ternama.
Sementara itu, yang kedua, dialami Arbani Musa (56), warga Grogol Utara, Kebayoran Lama, yang menjadi korban penipuan pembelian tiket pesawat terbang harga murah melalui penawaran SMS yang mengatasnamakan PT Asia Travel. Dia mengalami kerugian sebesar Rp 50 juta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar