Sabtu, 23 Februari 2013

Gresik Dikepung Banjir Bengawan Solo dan Kali Lamong





9F12 FERLYN PUTRIANY
Banjir mulai merendam beberapa kawasan di kabupaten Gresik. Selain banjir karena luapan bengawan solo banjir juga telah menyerang masyarakat di wilayah Gresik selatan setelah tanggul Kali Lamong jebol.Peristiwa banjir ini terjadi hampir tiap tahun ketika terjadi musim hujan.
Di wilayah Gresik utara, seperti banjir yang terjadi di Dusun Nongkokerep Desa Bungah Kecamatan Bungah. Beberapa rumah warga yang dekat dengan di bantaran Bengawan Solo sudah tergenang banjir akibat luapan sungai Bengawan Solo. Sebab, debit air meningkat yang dipicu curah hujan yang semakin tinggi.
Sementara itu, puluhan rumah warga Desa Tirem, Kecamatan Dukun telah terendam banjir sejak Sabtu (5/1) lalu. Sebelumnya luapan air sungai terpanjang di Pulau Jawa ini telah merendam beberapa desa di Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
Selain merendam puluhan rumah, air deras Bengawan Solo juga dikhawatirkan menggerus tanah di sekitar bantaran sungai. Akibatnya belasan rumah warga di tepi sungai rawan runtuh akibat longsor.
Kepala Desa Tirem Enggal, Kecamatan Dukun Tosikin, mengatakan, luapan banjir Bengawan Solo sejak Sabtu pekan lalu sudah merendam 27 rumah warganya. “Jumlah tersebut bisa terus bertambah jika air susulan dari hulu sungai Bengawan Solo naik,” jelas Tosikin.
Ditambahkan kades, selain 27 rumah warga yang tergenang luapan air, ada sekitar 13 rumah warga yang terancam longsor karena berada di sepanjang bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Sebagian besar rumah-rumah di bantaran ini sudah ditinggal penghuninya karena takut sewaktu-waktu bisa terkena longsor.
“Arus air begitu deras hingga menggerus bantaran sungai, saya khawatir akan terjadi longsor,” ucap Kades Tirem Enggal was-was. Dia berharap, bagi warganya yang tinggal di bantaran sungai segera mengungsi dan semua pihak bergotong royong mewaspadai banjir susulan dari daerah hulu sungai.
Dari pantauan di lapangan kemarin, luapan air Bengawan Solo sudah mulai memasuki rumah-rumah warga, kurang lebih setinggi lutut pria dewasa. Sementara akses jalan transportasi yang menghubungkan Desa Tirem Enggal dengan wilayah sekitarnya sudah mulai terganggu karena terendam banjir.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Hari Sucipto, menyatakan, pihaknya sudah siaga menyalurkan berbagai jenis bantuan kepada korban banjir.
“Perlengkapan logistik mulai bahan selimut, pakaian anak-anak, makanan siap saji hingga karung plastik untuk tanggul sudah kami siapkan. Kami tinggal menunggu permintaan dari camat yang terdampak banjir,” ucap Hari. Hingga pekan lalu, tambah Hari, permintaan logistik banjir itu hanya datang dari Pemerintahan Desa Ngampel, Kecamatan Dukun, yakni berupa 2.000 karung untuk tanggul penahan air.

sumber: gresik.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar