Anggota Komplotan Pembobol ATM Ditangkap
9A18 MOLY SEKARWANGI
JAKARTA, KOMPAS.com -
Satu dari lima pelaku perampokan mesin ATM di minimarket di sejumlah
wilayah di Jadetabek diringkus oleh Subdirektorat Resmob Polda Metro
Jaya. Rahmat alias Jabrul (44) ditangkap di Bintara, Bekasi Barat, Senin
(18/2/2013) silam.
"Mereka membongkar brankas ATM dengan linggis,
lalu dibawa pergi dengan troli," jelas Kepala Bidang Humas Polda Metro
Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Jumat (1/3/2013).
Menurutnya,
komplotan ini pernah beraksi di Alfamart Radar Auri Depok, Indomaret
Kukusan Beji Depok, Indomaret Jl Tambak Raya, Menteng, Jakarta Pusat dan
Indomaret Jl Komarudin, Cakung, Jakarta Pusat.
Kelompok ini pun
secara khusus membobol ATM Bank BRI di minimarket yang lokasinya sepi.
Dalam satu kali beraksi, kelompok ini bisa meraup antara Rp 130 juta -
Rp 182 juta yang kemudian dibagi rata untuk lima anggotanya.
Setelah
menangkap RH, polisi masih melakukan pengejaran terhadap empat anggota
kelompok lain yang berinisial AG sebagai otak pelaku, KR, TO dan JG,
serta mencari lokasi lain yang pernah menjadi sasaran perampokan
kelompok ini.
Sumber: kompas
Beredar Dokumen Bukti Ibas Terima USD900 Ribu
Fiddy Anggriawan - Okezone
Rabu, 27 Februari 2013 18:49 wib
Browser anda tidak mendukung iFrame
Dokumen bukti Edhie Baskoro terima uang (Foto: Fiddy/Okezone)
Berdasarkan Document perusahaan milik Nazaruddin yang beredar di kalangan wartawan, dari data keuangan milik Yulianis yang merupakan direktur Keuangan PT Anugrah itu tercatat Ibas menerima uang sebesar USD900 ribu atau senilai Rp8 miliar lebih, yang dibagi dalam empat tahapan.
Pertama, pada tanggal 29 April 2010, Ibas menerima uang dua kali. Pertama sebesar USD500 ribu, lalu yang kedua USD100 ribu. Kemudian pada tanggal 30 April 2010, Ibas kembali menerima dua kali uang dari PT Anugrah Nusantara sebesar USD 200 ribu dan USD100 ribu.
Untuk diketahui, dalam wawancara di RCTI dini hari tadi, Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum mengaku pernah ikut dalam pertemuan antara M. Nazaruddin dan politisi senior Demokrat, Amir Syamsuddin terkait proyek Hambalang.
Saat itu, Amir meminta keterangan Nazar terkait aliran uang Hambalang. Pada rapat itu, Anas mengaku hanya mendengarkan penjelasan Nazar kepada Amir.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Ibas menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang dari Muhammad Nazaruddin terkait proyek Hambalang.
“Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. 1.000 persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini," kata Ibas. Ibas menilai informasi yang bergulir seperti lagu lama yang kembali mengalun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar