9B25 MUHAMMAD REYZA GHASFARY
JAKARTA, KOMPAS.com — Joko Widodo agak anti mendapat kawalan voorijder dalam setiap kegiatannya. Namun karena jauh, kunjungan Jokowi ke Banten menggunakan voorijder agar cepat sampai.
"Lha ya jauh, jadinya pakai pengawal," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Ketika pulang menuju Balikota DKI Jakarta di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, rombongan Jokowi lancar melintasi Jalan Tol Tangerang-Kebon Jeruk dengan pengawalan voorijder. Mobil dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga ikut mengawal mobil Jokowi, Land Cruiser bernomor polisi B 1120 SMZ.
Namun, ketika mulai masuk wilayah Jakarta, rombongan pun disapa kemacetan. Mobil dinas Jokowi jadi berjarak dengan mobil Dishub yang berada di depannya. Alhasil, mobil dinas Jokowi terlihat malah menerobos lampu merah.
Pertama, di lampu merah Tanah Abang, yang memang terkenal padat di sore hari. Kemudian, lampu merah di Jalan Budi Kemuliaan, dan selanjutnya di lampu merah Monas (Patung Kuda).
Dalam waktu satu setengah jam, akhirnya Jokowi dan rombongan tiba di Balaikota. Waktu yang singkat di tengah kemacetan Ibu Kota.
Terkait mobil dinasnya menerobos lampu merah, Jokowi mengaku tidak tahu. Dia mengaku tidur selama perjalanan dari Banten ke Balaikota.
"Ya, enggak tahu tuh. Tadi tuh saya tidur di mobil. Ya harusnya tidak boleh. Nanti biar tak jewer," kata Jokowi.
Terkait pengawalan voorijder, Jokowi amat jarang menggunakannya, meski mendapat fasilitas tersebut. Dalam kunjungan ke daerah-daerah di Ibu Kota, dia jarang menggunakan fasilitas tersebut.
Mulyono, salah seorang petugas voorijder, menyampaikan kalau Jokowi enggan memakai pengawalan karena tidak mau menerobos lampu merah.
"Kita itu ikut mengawal karena banyak kepala dinas juga yang ikut. Ya kita cuma dampingin saja. Lampu merah saja, Pak Jokow
.kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar