9E34 VEREN ADE MAUDINA
VIVAnews - Pemerintah Indonesia melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hari ini menandatangani kerja sama dengan Autodesk, perusahaan peranti lunak pembuat desain 3D, arsitek, teknik, dan hiburan.
Buah kerja sama ini menyediakan akses lisensi gratis dan pelatihan penggunaan peranti lunak 3D buatan Autodesk di bidang animasi, teknik, arsitek bangunan, game, dan konstruksi, untuk siswa-siswi SMK di seluruh Indonesia.
Maksud pemerintah menggandeng Autodesk tidak lain adalah menciptakan peluang bagi siswa SMK agar keterampilan dan pengetahuan lebih meningkat, sehingga bisa menciptakan sumber daya yang lebih siap pakai di masa depan.
"Dengan ada pelatihan peranti lunak 3D ini, para siswa diharapkan dapat memiliki keahlian lebih untuk masa depannya," ujar Anang Tjahyono, Direktur Pembinaan SMK, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Tidak hanya akan menjadi karyawan, kami pun berharap para siswa juga berpotensi menjadi seorang pengusaha," tandasnya, saat ditemui di acara Penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktorat Pembinaan SMK dan Autodesk, di Jakarta, 7 Februari 2013.
Peranti Lunak Asli Mahal
Mahalnya harga peranti lunak yang asli, diakui Anang, menjadi alasan mengapa pihaknya menunjuk Autodesk sebagai mitra. Saat ini, peranti lunak 3D Autodesk digunakan sebagai alat pada kurikulum SMK jurusan teknik bangunan, teknik arsitektur, dan teknik mesin.
Untuk itu, Direktorat Pembinaan SMK akan berupaya agar peranti lunak 3D ini bisa digunakan di seluruh SMK di Indonesia secara bertahap.
Untuk tahap awal, Autodesk menghibahkan peranti lunaknya ke 10.000 SMK yang ada di Indonesia. "Secara total, ada 35 produk yang kami bagikan ke sekolah-sekolah menengah kejuruan," kata George Abraham, Head of Education Worldwide Emerging Markets Autodesk.
Dia mengatakan, kebutuhan akan SDM-SDM yang memiliki keahlian 3D dan animasi berkualitas terus bertambah di skala internasional.
Sebab itu, Autodesk sepakat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan siswa-siswa yang menjadi calon "bintang" di masa depan.
Autodesk juga memberikan pelatihan kepada 33 guru SMK di 33 provinsi terkait penggunaan peranti lunak 3D. "Nantinya, para guru-guru tersebut yang akan mengedukasi siswa-siswa tentang bagaimana menggunakan perangkat lunak ini," jelas Abraham. (umi)
sumber:www.vivanews.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar