Sabtu, 23 Februari 2013

Pelempar bom molotov SMA 8 sakit hati dicukur satpam sekolah Pelempar bom molotov SMA 8 sakit hati dicukur satpam sekolah

                                           9C38 YULIANTI

Pelempar bom molotov SMA 8 sakit hati dicukur satpam sekolah

Pelempar bom molotov SMA 8 sakit hati dicukur satpam sekolah



Pelaku pelemparan bom molotov di SMA Negeri 8, Jalan Andi Mangerangi II Minggu (24/2) dini hari tadi diduga karena persoalan sepele. Pelaku sakit hati dan kecewa terhadap security sekolah Wadiono yang pernah mencukur rambut siswa karena dianggap sudah panjang.
Hal itu terlihat dari pesan yang dilemparkan oleh pelaku di tempat kejadian. Sebuah pesan yang ditulis pelaku diletakkan di halaman sekolah ditemukan bersama dengan pecahan botol bersumbu dan sebuah korek api.
"Yang saya hormati kepala sekolah dan semua saudara-saudara sekalian. Sebenarnya saya tidak ingin bertindak begini tetapi kepada satpam kita yaitu Wadi. Sebenarnya bukan cuma saya saja yang sakit hati tetapi semua murid laki-laki SMA 8 sangat kecewa."
"Kami ini bukan lagi anak-anak yang mau ditokak (dicukur) baru sedikit-sedikit memukul. Kamu seperti pemilik sekolah. Saya menyesal berbuat begini saya hanya ingin membuat satpam sadar bahwa anak SMA 8 tidak mau rambut digunting-gunting."
Pada bagian surat lainnya, pelaku berharap kejadian ini yang terakhir kalinya. "Saya sebagai pribadi sendiri minta tolong agar rambut tidak ditokak lagi tapi suruh agar rambutnya di rapikan saja, agar supaya kejadian ini tidak terulang lagi. Dengan ini mudah-mudahan apa yang saya sampaikan ada mendengarkannya."
Pelaku juga mengaku berani berbuat begitu karena sudah tidak bersekolah lagi di SMA 8. Demikian yang tertulis di dalam pesannya.
"Saya minta maaf saya berani begini karena saya sudah ndak sekolah lagi di sini."
Sebelumnya, pelemparan bom molotov di halaman sekolah sempat terlihat oleh satpam sekolah, Wadiono. Pelaku berjumlah dua orang. Usai melempar, pelaku melarikan diri ke arah jalan Andi Mangerangi I.

sumber : merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar