9f30 SAMSUL AMRI
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ingin memberlakukan peraturan sistem ganjil genap juga untuk mobil para pejabat. Saat ini, aturan terus dimatangkan.
"Mobil RFS iya kena juga (aturan sistem ganjil genap)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/2).
Jokowi berjanji akan memberi contoh pemberlakuan aturan ganjil genap. Termasuk juga semua PNS DKI diminta untuk mengikuti arahannya.
"Yah harus kasih contoh dong, saya juga. Nanti kita juga naik angkutan umum saya juga enggak perhatiin nomor saya ganjil atau genap," ujarnya.
Untuk mematangkan aturan ganjil genap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menjalin komunikasi intensif dengan Polda Metro Jaya. Untuk saat ini, karena persiapan belum matang, penggunaan sistem ganjil genap kembali diundur.
"Ya oleh sebab itu Pemprov harus banyak bicara dan diskusi dengan Polda sehingga harus membuat kalkulasi perhitungan-perhitungan seperti itu. Jangan sampai nanti kebijakan, sudah saya gedok, ternyata ada kejadian-kejadian seperti itu, semuanya harus terkakulasi. Jadi harus dihitung," kata Jokowi.
Hingga saat ini, Jokowi mengaku belum menerima kalkulasi hitung-hitungan seberapa besar efektifnya jika sistem genap ganjil diberlakukan. Dirinya meyakini, jika hitungannya jelas berapa persen yang pindah ke angkutan masal maka sistem genap ganjil akan efektif.
"Mobil RFS iya kena juga (aturan sistem ganjil genap)," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Kamis (28/2).
Jokowi berjanji akan memberi contoh pemberlakuan aturan ganjil genap. Termasuk juga semua PNS DKI diminta untuk mengikuti arahannya.
"Yah harus kasih contoh dong, saya juga. Nanti kita juga naik angkutan umum saya juga enggak perhatiin nomor saya ganjil atau genap," ujarnya.
Untuk mematangkan aturan ganjil genap, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menjalin komunikasi intensif dengan Polda Metro Jaya. Untuk saat ini, karena persiapan belum matang, penggunaan sistem ganjil genap kembali diundur.
"Ya oleh sebab itu Pemprov harus banyak bicara dan diskusi dengan Polda sehingga harus membuat kalkulasi perhitungan-perhitungan seperti itu. Jangan sampai nanti kebijakan, sudah saya gedok, ternyata ada kejadian-kejadian seperti itu, semuanya harus terkakulasi. Jadi harus dihitung," kata Jokowi.
Hingga saat ini, Jokowi mengaku belum menerima kalkulasi hitung-hitungan seberapa besar efektifnya jika sistem genap ganjil diberlakukan. Dirinya meyakini, jika hitungannya jelas berapa persen yang pindah ke angkutan masal maka sistem genap ganjil akan efektif.
sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar