Jumat, 08 Februari 2013

Ijazah Palsu


Uswatun Khasanah9A37
JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus ijazah palsu melalui situs dunia maya ternyata pernah diungkap oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bersama dengan pihak kepolisian. Dari tiga orang yang diciduk tersebut, diketahui cara kerja para pembuat ijazah palsu ini menjaring pelanggan dan menyelesaikan pesanan.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Illah Sailah, mengatakan bahwa kasus bisnis ijazah palsu pada tahun lalu mengungkap tiga pelaku yang tak saling mengenal namun saling berhubungan dalam membuat ijazah palsu berdasarkan permintaan dari berbagai kota.

"Kasus yang tahun lalu sampai diurus polisi itu juga situs di website seperti ini. Ada tiga yang tertangkap dan ternyata tidak saling kenal," kata Illah kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2013).

Awalnya, bisnis ini melalui situs forum terbesar di Indonesia. Dengan mempromosikan bahwa bisa membuat ijazah palsu dari berbagai universitas ternama, pemilik akun forum tersebut menjaring orang-orang yang membutuhkan ijazah abal-abal ini untuk keperluan mencari kerja dan lain-lain.

Selanjutnya, orang yang ingin membeli ijazah palsu akan menyebutkan butuh ijazah dari universitas dan jurusan apa kemudian si pemilik akun tersebut akan mencari tahu apakah dapat langsung melalui dia atau tidak. Apabila tidak bisa langsung, pemilik akun tersebut akan menghubungi penyedia jasa serupa dan memesan di situ.

"Jadi walau tak pernah bertemu dan kenal, mereka saling berhubungan untuk melakukan bisnis ini. Ada yang dari Tulung Agung, lalu pesan ke Kramat Jati Jakarta," jelas Illah.

Sindikat ijazah palsu ini pun terkuak saat ada salah satu rektor yang menyadari bahwa tanda tangannya dipalsukan. Atas desakan dari rektor tersebut, penyelidikan dilakukan oleh Ditjen Dikti dan ditemukan berbagai format, logo dan tanda tangan yang dipalsukan oleh para pembuat ijazah palsu ini.

"Termasuk tanda tangan saya juga ikut dipalsukan. Jadi banyak sekali itu yang di-copy oleh mereka," ungkap Illah.

Ketika bertemu dengan salah seorang tersangka, ia sempat bertanya mengenai motif dari para pembuat ijazah palsu ini. "Jawabannya ternyata mau menolong orang karena banyak yang meminta dibuatkan ijazah palsu atau skripsi atau tesis karena kuliahnya tak kunjung selesai dan takut dimarahi orang tua," tandasnya.

Jasa pembuatan ijazah abal-abal tidak juga mati. Diberitakan, sebuah jasa pembuatan ijazah palsu terang-terangan menjajakan jasanya melalui situs di internet. PT Mitra Consultant terang-terangan menawarkan jasa pembuatan ijazah dari berbagai perguruan tinggi (Baca: Terang-terangan Jual Ijazah Palsu di Internet (1)). Tidak hanya dari berbagai universitas, perusahaan ini juga bersedia membuat ijazah dari semua jenjang, baik D-3 hingga S-3.

Tak tanggung-tanggung, mereka juga melayani pelanggan yang ingin memiliki ijazah tidak dari jurusannya, misalnya lulusan jurusan keperawatan berpindah menjadi lulusan jurusan kedokteran


JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus ijazah palsu melalui situs dunia maya ternyata pernah diungkap oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) bersama dengan pihak kepolisian. Dari tiga orang yang diciduk tersebut, diketahui cara kerja para pembuat ijazah palsu ini menjaring pelanggan dan menyelesaikan pesanan.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Illah Sailah, mengatakan bahwa kasus bisnis ijazah palsu pada tahun lalu mengungkap tiga pelaku yang tak saling mengenal namun saling berhubungan dalam membuat ijazah palsu berdasarkan permintaan dari berbagai kota.

"Kasus yang tahun lalu sampai diurus polisi itu juga situs di website seperti ini. Ada tiga yang tertangkap dan ternyata tidak saling kenal," kata Illah kepada Kompas.com, Jumat (8/2/2013).

Awalnya, bisnis ini melalui situs forum terbesar di Indonesia. Dengan mempromosikan bahwa bisa membuat ijazah palsu dari berbagai universitas ternama, pemilik akun forum tersebut menjaring orang-orang yang membutuhkan ijazah abal-abal ini untuk keperluan mencari kerja dan lain-lain.

Selanjutnya, orang yang ingin membeli ijazah palsu akan menyebutkan butuh ijazah dari universitas dan jurusan apa kemudian si pemilik akun tersebut akan mencari tahu apakah dapat langsung melalui dia atau tidak. Apabila tidak bisa langsung, pemilik akun tersebut akan menghubungi penyedia jasa serupa dan memesan di situ.

"Jadi walau tak pernah bertemu dan kenal, mereka saling berhubungan untuk melakukan bisnis ini. Ada yang dari Tulung Agung, lalu pesan ke Kramat Jati Jakarta," jelas Illah.

Sindikat ijazah palsu ini pun terkuak saat ada salah satu rektor yang menyadari bahwa tanda tangannya dipalsukan. Atas desakan dari rektor tersebut, penyelidikan dilakukan oleh Ditjen Dikti dan ditemukan berbagai format, logo dan tanda tangan yang dipalsukan oleh para pembuat ijazah palsu ini.

"Termasuk tanda tangan saya juga ikut dipalsukan. Jadi banyak sekali itu yang di-copy oleh mereka," ungkap Illah.

Ketika bertemu dengan salah seorang tersangka, ia sempat bertanya mengenai motif dari para pembuat ijazah palsu ini. "Jawabannya ternyata mau menolong orang karena banyak yang meminta dibuatkan ijazah palsu atau skripsi atau tesis karena kuliahnya tak kunjung selesai dan takut dimarahi orang tua," tandasnya.

Jasa pembuatan ijazah abal-abal tidak juga mati. Diberitakan, sebuah jasa pembuatan ijazah palsu terang-terangan menjajakan jasanya melalui situs di internet. PT Mitra Consultant terang-terangan menawarkan jasa pembuatan ijazah dari berbagai perguruan tinggi (Baca: Terang-terangan Jual Ijazah Palsu di Internet (1)). Tidak hanya dari berbagai universitas, perusahaan ini juga bersedia membuat ijazah dari semua jenjang, baik D-3 hingga S-3.

Tak tanggung-tanggung, mereka juga melayani pelanggan yang ingin memiliki ijazah tidak dari jurusannya, misalnya lulusan jurusan keperawatan berpindah menjadi lulusan jurusan kedokteran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar