9H22 NOVITA SARI
MAKASSAR, KOMPAS.com -- Jenazah empat warga sipil korban penembakan bersenjata di Papua tiba di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (25/2/2013). Kedatangan keempat jenazah di terminal kargo bandara internasional Sultan Hasanuddin disambut isak tangis keluarga.
Keempat korban asal Sulsel yakni Yulianus, Palimbong, Yohanes Lallo dan Markus Kevin Rendenan, semuanya warga Kabupaten Tator. Kedatangan empat jenazah dua gelombang, yakni jenazah Yohanes Lallo dan Markus Kevin Rendenan tiba di terminal kargo bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 10.05 Wita dengan menggunakan Lion Air JT-795. Sedangkan jenazah Yulianus dan Palimbong tiba sekitar pukul 14.30 Wita.
Jenazah Yohanes Lallo (30) dan Markus Kevin Rendenan (22) yang tiba lebih dulu disambut isak tangis keluarga yang menjemputnya di terminal kargo bandara internasional sebelum dibawa ke rumah duka di Kabupaten Tator. Sementara jenazah Yulianus dan Palimbong sebelum diberangkatkan ke Tator, terlebih dahulu didoakan bersama oleh keluarga di terminal kargo. Doa bersama dipimpin seorang pendeta.
Menurut Bertha, tante Yohanes, awalnya dia tidak percaya bahwa keponakannya yang bernama lain Rudi ini menjadi korban penembakan. Dia baru percaya setelah rekannya, Bato di Wamena mengabarkan bahwa Yohanes alias Rudi ditembak hingga tewas. Rudi bisa diidentifikasi melalui tatonya yang bertuliskan "Rudi".
"Yohanes sudah punya enam anak, dan kini istrinya, Rante tengah hamil tujuh bulan di Toraja tinggal menunggu kelahiran. Yohanes pergi merantau bersama satu orang sejak Oktober tahun lalu untuk bekerja. Kebetulan ada keluarga di Timika. Yohanes sebelumnya menjadi petani di sawah, namun dia pergi merantau untuk mengubah nasib," kata salah seorang keluarga korban penembakan.
Sebelumnya telah diberitakan, selain 8 prajurit TNI, 4 warga sipil juga tewas dalam penembakan oleh kelompok sipil bersenjata di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Kamis (21/02/2013) sekitar pukul 09.30 WIT.
Keempat korban asal Sulsel yakni Yulianus, Palimbong, Yohanes Lallo dan Markus Kevin Rendenan, semuanya warga Kabupaten Tator. Kedatangan empat jenazah dua gelombang, yakni jenazah Yohanes Lallo dan Markus Kevin Rendenan tiba di terminal kargo bandara internasional Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 10.05 Wita dengan menggunakan Lion Air JT-795. Sedangkan jenazah Yulianus dan Palimbong tiba sekitar pukul 14.30 Wita.
Jenazah Yohanes Lallo (30) dan Markus Kevin Rendenan (22) yang tiba lebih dulu disambut isak tangis keluarga yang menjemputnya di terminal kargo bandara internasional sebelum dibawa ke rumah duka di Kabupaten Tator. Sementara jenazah Yulianus dan Palimbong sebelum diberangkatkan ke Tator, terlebih dahulu didoakan bersama oleh keluarga di terminal kargo. Doa bersama dipimpin seorang pendeta.
Menurut Bertha, tante Yohanes, awalnya dia tidak percaya bahwa keponakannya yang bernama lain Rudi ini menjadi korban penembakan. Dia baru percaya setelah rekannya, Bato di Wamena mengabarkan bahwa Yohanes alias Rudi ditembak hingga tewas. Rudi bisa diidentifikasi melalui tatonya yang bertuliskan "Rudi".
"Yohanes sudah punya enam anak, dan kini istrinya, Rante tengah hamil tujuh bulan di Toraja tinggal menunggu kelahiran. Yohanes pergi merantau bersama satu orang sejak Oktober tahun lalu untuk bekerja. Kebetulan ada keluarga di Timika. Yohanes sebelumnya menjadi petani di sawah, namun dia pergi merantau untuk mengubah nasib," kata salah seorang keluarga korban penembakan.
Sebelumnya telah diberitakan, selain 8 prajurit TNI, 4 warga sipil juga tewas dalam penembakan oleh kelompok sipil bersenjata di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya dan Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Kamis (21/02/2013) sekitar pukul 09.30 WIT.
SUMBER: KOMPAShttp://regional.kompas.com/read/2013/02/25/19253831/Empat.Korban.Penembakan.Papua.Tiba.di.Makassar?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar