9134 USROTUL LAELAH
PENGHUJUNG Januari 2013, publik dikejutkan dengan terungkapnya pesta narkoba di rumah salah satu artis ibukota, Raffi Ahmad. Tak tanggung-tanggung, 17 orang ditangkap karena diduga terlibat dalam pesta narkoba dirumah tersebut termasuk politisi sekaligus artis Wanda Hamidah, Irwansyah, Zaskia Sungkar, dan lain-lain. Kasus pesta narkoba Raffi Ahmad dan kawan-kawan ini semakin menambah catatan suram selebritas tanah air yang tersandung kasus penggunaan barang haram ini. Dari tahun ke tahun, selalu saja ada artis yang harus berurusan dengan pihak kepolisian akibat kasus narkoba. Sebut saja pelawak Doyok, Group Band Slank, Yoyo (drummer group band Padi), Sammy (Eks Vokalis Kerispatih), Revaldo, Gary Iskak, Roy Marten, Fariz RM, Andika (Kangen Band), Ibra Azhari, Iyut Bing Slamet, adalah sejumlah nama-nama selebritis papan atas yang sempat merasakan dinginnya tembok jeruji besi akibat terjebak dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Menurut data yang dihimpun oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), kurun waktu tahun 2007 sampai dengan 2011 saja, tercatat 139.199 kasus yang ditangani oleh pihak kepolisian melalui Direktorat Tindak Pidana Narkoba.
Data ini belum termasuk kasus yang diungkap oleh BNN sendiri, yang dalam kurun waktu tahun 2009-2011 saja berhasil mengungkap 152 kasus narkoba. Berdasarkan hasil survei BNN bekerjasama dengan UI dan universitas lain, terjadi peningkatan persentase prevelensi pengguna narkoba di Indonesia.
Tingkat prevelensi narkoba (perbandingan antara pengguna/pengedar dengan jumlah penduduk) di Indonesia pada tahun 2008 sebesar 1,99 persen, kemudian meningkat menjadi 2,2 persen pada tahun 2011, dan diperkirakan hingga tahun 2015 akan naik menjadi 2,8 persen atau sekitar 5,1-6 juta jiwa. Prediksi ini cukup beralasan mengingat pada tahun 2011 saja jumlah pengguna narkoba di Indonesia telah mencapai 3,8 juta orang dan meningkat menjadi 4,32 juta pada tahun 2012. Sungguh sebuah angka yang cukup fantastis.
Persoalan penyalahgunaan narkoba memang sudah sangat kronis. Peningkatan jumlah penggunanya pun sangat signifikan. Narkoba sudah merambah masuk ke semua institusi dan kalangan, tak terkecuali kalangan artis yang diidolakan oleh para remaja saat ini. Kalangan artis adalah salah satu sasaran yang empuk bagi peredaran narkoba. Setidaknya ada dua alasan mengapa kaum selebritis tersebut menjadi sasaran empuk peredaran narkoba. Pertama, artis adalah profesi yang identik dengan hiburan, berpenghasilan besar, gaya hidup mewah dan glamour. Para pengedar narkoba akan lebih mudah mengedarkan barang haram tersebut ditempat-tempat hiburan seperti diskotik, klub malam,dan sejenisnya. Faktanya, dunia keartisan adalah dunia yang cukup familiar dengan tempat-tempat hiburan, sehingga cukup mudah bagi pengedar narkoba untuk mengedarkan obat terlarang tersebut. Oleh sebab itu bukan sebuah hal yang aneh ketika kita mendapati beberapa selebritis kita yang kemudian terjerat menjadi pengguna narkoba.
Kedua, artis adalah publik figur yang notabenenya mudah di contoh semua orang. Setiap artis tentunya mempunyai fans (penggemarnya) sendiri. Setiap artis tentunya juga memiliki gaya hidup dan daya tarik sendiri. Gaya hidup artis tersebut lah yang sangat cepat ditiru oleh para fans-fans nya. Bahkan banyak diantara fans-fans tersebut rela mengubah gaya penampilannya menyerupai artis idolanya. Dan yang lebih parah lagi, sebagian besar dari fans-fans artis tersebut adalah remaja ABG yang merupakan generasi penerus bangsa. Peluang inilah yang dijadikan sebagai sasaran empuk peredaran narkoba di negeri ini.
Meskipun alasan yang kedua ini tak cukup kuat, namun disadari atau tidak, sedikit banyak akan mempengaruhi remaja yang mengidolakan artis tersebut terutama dalam hal perilaku. Ketika sang bandar narkoba mampu menggaet sang artis idola, maka dapat diprediksi akan semakin banyak fans artis tersebut yang membeli dan menggunakan narkoba, yang berarti akan semakin memperkaya sang bandar narkoba itu sendiri, meskipun belum dapat dipastikan dengan tepat kebenaran teorinya.
Potret suram selebritis Indonesia yang terjebak kasus narkoba akhir-akhir ini sedikit banyak dapat mempengaruhi perkembangan dan gaya hidup para remaja kita. Apabila tidak ditangani secara serius dan komprehensif, Indonesia akan mengalami kehilangan generasi terbaiknya sebagai dampak buruk dari narkoba tersebut. Untuk itu, semua pihak harus terlibat melakukan langkah nyata pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba. Baik pemerintah pusat maupun daerah, DPR/DPRD, Pers dan masyarakat harus bahu membahu untuk memerangi para bandar, kurir, serta pengedar narkoba yang berkeliaran dengan bebasnya memperjualbelikan barang terlarang ini.
Sebagai orangtua yang merupakan bagian dari masyarakat, sudah saatnya memberikan pemahaman kepada anak-anak yang masih remaja agar lebih selektif dalam memilih artis idola. Para remaja kita sebaiknya tidak terobsesi untuk meniru dan mengikuti gaya hidup para artis idola tersebut. Agar nantinya para remaja kita tidak ikut terjebak pada penyalahgunaan narkoba dan perilaku menyimpang lainnya. Akan lebih baik lagi jika remaja kita mampu memilih idola yang benar, idola yang sesuai dengan tuntunan syariat agama tentunya.
Sumber: Bangkapos tribunnwes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar