9B17 ITA RISWATI
Sebelas jenazah korban penyerangan bersenjata di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, berhasil dievakuasi hari ini. Lamanya proses evakuasi tersebut karena medan yang cukup berat untuk menuju lokasi.
"Proses evakuasi sudah selesai dilakukan sekitar pukul 08.55 WIT. Saat ini sudah di Jayapura. Medan di sana berat, hutan dan pegunungan," kata Kadispen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, saat dihubungi detikcom, Minggu (24/2/2012).
Sebelas jenazah yang dievakuasi tersebut terdiri dari tujuh jenazah personel TNI dan empat warga sipil. TNI mengerahkan dua helikopter untuk mengevakuasi sebelas jenazah tersebut.
"Sebelum dibawa ke daerah masing-masing, jenazah disemayamkan di Makodam (Cendrawasih) di Jayapura. Jenazah ada yang dibawa ke Sukabumi, Makassar, Kupang, dan beberapa daerah lainnya," ujar Iskandar.
Menurut Iskandar, pihaknya saat ini membantu kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan bersenjata yang menewaskan 12 orang, delapan di antaranya personel TNI.
"Sesuai arahan Panglima tertinggi Presiden SBY melalui Panglima TNI, pelaku terus dikejar dan diajukan ke pengadilan," terang Iskandar.
Sebelumnya, di lokasi terpisah, penembakan menimpa helikopter Super Puma TNI AU yang mulanya digunakan untuk evakuasi jenazah pada Jumat (22/2) pagi. Asal tembakan diketahui dari sebuah rumah ketika helikopter tersebut hendak mendarat di Tingginambut.
Menkopolhukam, Djoko Suyanto, menduga dua kelompok bersenjata berada di balik penyerangan terhadap personel TNI. Penyerangan di Pos Satgas TNI di Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, diindikasikan didalangi kelompok pimpinan Goliat Tabuni. Sementara serangan kedua yang terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, diduga dilakukan kelompok bersenjata pimpinan Murib.
"Proses evakuasi sudah selesai dilakukan sekitar pukul 08.55 WIT. Saat ini sudah di Jayapura. Medan di sana berat, hutan dan pegunungan," kata Kadispen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, saat dihubungi detikcom, Minggu (24/2/2012).
Sebelas jenazah yang dievakuasi tersebut terdiri dari tujuh jenazah personel TNI dan empat warga sipil. TNI mengerahkan dua helikopter untuk mengevakuasi sebelas jenazah tersebut.
"Sebelum dibawa ke daerah masing-masing, jenazah disemayamkan di Makodam (Cendrawasih) di Jayapura. Jenazah ada yang dibawa ke Sukabumi, Makassar, Kupang, dan beberapa daerah lainnya," ujar Iskandar.
Menurut Iskandar, pihaknya saat ini membantu kepolisian melakukan pengejaran terhadap pelaku penyerangan bersenjata yang menewaskan 12 orang, delapan di antaranya personel TNI.
"Sesuai arahan Panglima tertinggi Presiden SBY melalui Panglima TNI, pelaku terus dikejar dan diajukan ke pengadilan," terang Iskandar.
Sebelumnya, di lokasi terpisah, penembakan menimpa helikopter Super Puma TNI AU yang mulanya digunakan untuk evakuasi jenazah pada Jumat (22/2) pagi. Asal tembakan diketahui dari sebuah rumah ketika helikopter tersebut hendak mendarat di Tingginambut.
Menkopolhukam, Djoko Suyanto, menduga dua kelompok bersenjata berada di balik penyerangan terhadap personel TNI. Penyerangan di Pos Satgas TNI di Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, diindikasikan didalangi kelompok pimpinan Goliat Tabuni. Sementara serangan kedua yang terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, diduga dilakukan kelompok bersenjata pimpinan Murib.
Sumber: detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar