Sabtu, 26 Januari 2013

Mamang Becak


   9B 07 AYU KARTIKA NINGSIH

Terjadinya gunung meletus di Yogyakarta khususnya di daerah Magelang sangat berdampak pada sekarang, ada sisi positif dan negatifnya dibalik musibah itu. Sisi positifnya adalah mrmbuat kita sadar akan pentingnya alam bagi kehidupan kita, dan sisi negatifnya adalah banyak sekali korban dalam musibah itu, juga banyak kepala keluarga yang bingung untuk menafkahkam keluarganya karena susah untuk mencari pekerjaan.
Pada tahun 2011 saya beserta teman-teman satu sekolah melaksanakan studi wisata di Yogyakarta, banyak tempat yang indah dan mengesankan tetapi hanya satu tempat yang membuat saya menjadi lebih mengerti peranan ayah untuk keluarga. Pada sore hari saya dan rombongan tiba di pasar Malioboro, pada waktu itu turun hujan yang cukup deras, akhirnya saya dan teman saya yang bernama Inna memutuskan untuk naik becak, singkat cerita di depan toko pakaian saya dan Inna hampir di jahati oleh seseorang yang tak dikenal, tetapi alhamdulillah mamang becak tadi menolong kami, di perjalanan beliau tiada habis-habismya menolong kami.
Di perjalanan saya pun memanfaatkan waktu untuk mewawancarai mamang becak itu, dan saya tidak sia-sia mewawancarai beliau karena saya mendapatkan banyak hal dari wawancara itu. Saya: "Bapak menjadi tukang becak sudah berapa lama ?". Mamang becak: kurang lebih sudah lima tahun neng. Saya: "ohh, terus biasanya bapak dalam satu hari mendapatkan uang berapa ?" . Mamang becak: "Kadang tidak menentu neng, kadang kalau banyak yang berwisata kesini bapak mendapatkan uang yang lebih, tetapi jika tidak ada, bapak hanya mendapatkan beras saja satu kilo itu juga didapatkan dalam satu bulan neng." . Saya: " Ya Allah, hanya satu kilo, pak ? (saya pun kaget dan tidak terasa meneteskan air mata)" . Mamang becak: "iya neng." . Saya: " terus waktu ada kejadian gunung meletus keluarga bapak bagaimana ?" . Mamang becak: " keluarga bapak ada yang meninggal, yaitu anaknya kakak ipar saya yang baru berumur empat hari, saya sedih kalau mengingat kejadian itu neng." . Saya: " Maaf ya pak? mbbb bapak punya anak berapa ?" . Mamang becak: " empat neng, yang paling besar berumur 12 tahun (SMP), yang kedua berumur 9 tahun (SD), dan yang terakhir berumur 10 bulan." . Saya: " bapak yang sabar ya pa masih banyak hal yang Allah rencanakan untuk bapak (saya pun langsung menangis dan tidak bisa berkata apa-apa lagi)." . Inna: " sabar ya yu jangan menangis saya juga sangat sedih mendengar cerita mamang becak ini."
Singkat cerita kami telah sampai di depan bus kami pun langsung turun dari becak, saya dengan inna ingin sekali membayar lebih untuk mamang becak akan tetapi bagaimana lagi uang saya dan Inna pas-pasan sekali, dengan ongkos yang harus dibayar yaitu RP. 5000,- . Kemudian saya dan Inna mengucapkan banyak terima kasih kepada mamang becak.
Saya dan Inna langsung masuk ke bus, tetapi saya tidak bisa tidur karena masih memikirkan kejadian tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar