Selasa, 12 Februari 2013

Makna Makanan Khas Imlek


Makna Makanan Khas Imlek


 9A40 WINDA NURAENI
Liputan6.com, Jakarta : Tahun Baru China atau Imlek ke-2564, adalah perayaan paling ditunggu-tunggu masyarakat etnis Tionghoa. Berbagai cara dilakukan menyambut Imlek, dari suguhan makanan hingga memasang aneka aksesoris seperti gantungan Imlek, lampion, dan amplop angpau.

Makanan disuguhkan sebagai ungkapan rasa syukur. Juga agar diberikan rezeki kembali di tahun berikutnya.

Pada umumnya, makanan yang disuguhkan pada Hari Raya Imlek adalah makanan-makanan dengan rasa manis. Simbol rasa manis ini berkaitan tentang harapan agar kehidupan masa datang lebih indah.

Rosinawati (48), seorang warga etnis Tionghoa di Jakarta Utara, termasuk yang menyiapkan berbagai makanan-makanan khas Imlek. Ia meyakini, makanan yang disuguhkan melambangkan harapan-harapannya akan kebaikan di Tahun Ular Air ini.

"Seperti kue apem yang bentuknya seperti bunga mekar, agar hidup makmur dan berkembang. Kue lapis agar rezeki berlapis-lapis, buah apel identik dengan kata 'kepel', artinya cita-cita hidup dapat diraih," ujar Rosiana, Minggu (10/2/2013).

Persembahan bagi Dewa Dapur, merupakan ritual wajib yang dilakukan warga Tionghoa menyambut datangnya Imlek. Beragam jenis makanan dipersembahkan dengan harapan pemilik rumah juga akan diberikan rezeki melimpah di Tahun Ular Air ini.

Biasanya upacara persembahan Dewa Dapur disajikan beragam jenis makanan. Mulai dari 6, 12, hingga 18 macam menu makanan.(Ais) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar