Kamis, 28 Februari 2013







Kebakaran Hutan Arjuna Ancam Kerusakan Ekologis


RINI ANTIKA







Kebakaran Hutan Arjuna Ancam Kerusakan Ekologis



TEMPO.CO , Malang: Kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuna-Welirang dan Anjasmara mengancam kerusakan ekologis kawasan tersebut. Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo memiliki beragam jenis vegetasi endemik. Taman hutan ini memiliki keanekaragaman hayati khas, seperti aneka jenis pepohonan dan beragam jenis tanaman obat.

"Kehilangan lima jenis keanekaragaman hayati maupun fauna menjadi bencana ekologis," kata Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur, Purnawan Dwikora Negara.

Selain itu, kawasan tersebut menjadi sejumlah satwa dilindungi seperti elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan lutung Jawa (Trachypithecus auratus). Kedua satwa itu  terancam punah dan berstatus dilindungi.

Kawasan Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo juga menjadi daerah tangkapan air untuk memasok sumber Brantas. Alirannya mengalir sejauh 320 kilometer yang melintasi 14 kota dan kabupaten di Jawa Timur. Air digunakan untuk kebutuhan bahan baku air minum, irigasi dan pembangkit listrik. "Jika rusak warga Jawa Timur rugi," katanya.

Untuk itu, ia berharap agar Taman Hutan Rakyat seluas 27 ribu hektare yang berada di wilayah Malang, Pasuruan, Batu, Jombang, dan Mojokerto ini dijaga, terutama dari ancaman kebakaran yang terjadi sepanjang musim kemarau. Kebakaran,menurut dia , harus diantisipasi agar tak berlanjut dan berulang tiap tahun. "Perburuan dihentikan, kerja sama dengan polisi," ujarnya.

Kebakaran hutan di Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo terus meluas. Sekitar 800 hektare hutan terbakar menghanguskan hutan di wilayah Pasuruan dan Malang. Kini, kebakaran terus merembet ke wilayah Kota Batu dan Mojokerto. "Titik api terlihat di blok Nggabes atau hutan di kawasan Desa Tulungrejo dan Desa Giripurno Kota Batu," kata Kepala Seksi Taman Hutan Rakyat Raden Serjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro.

Sedangkan kebakaran di wilayah Malang dan Pasuruan mulai menipis. Petugas dan warga kesulitan memadamkan api. Kabut tebal dan asap mengganggu pandangan para relawan yang memadamkan api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar