Kamis, 28 Februari 2013

Korupsi Menghambat Pertumbuhan Ekonomi Negara Berpenghasilan Rendah



Senin, 14 Mei 2012 - Sebuah peningkatan yang signifikan dalam kasus korupsi mengalahkan manfaat dari liberalisasi ekonomi, menurut sebuah tinjauan sistematik oleh para peneliti Universitas Greenwich.

Peneliti Dr Mehmet Ugur dari Sekolah Bisnis and Dr Nandini Dasgupta dari Sekolah Humaniora, menyatakan kalau korupsi adalah ‘keburukan publik internasional’, dan tidak baik bagi negara berpenghasilan rendah. Tinjauan mereka, ditulis terutama untuk pembuat kebijakan dan mereka yang berusaha menghadapi korupsi, menawarkan bukti perlunya intervensi kebijakan anti korupsi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang stabil. Namun ia juga menunjukkan kalau intervensi tersebut harus diintegrasikan dengan tata pemerintahan yang baik, khususnya manajemen investasi dan pengeluaran publik, untuk memperoleh dampak yang nyata bagi pertumbuhan ekonomi.
 Sementara praktek korupsi mewabah di penjuru dunia, ada determinasi yang tumbuh di banyak negara untuk menghabisi praktek tidak jujur yang membantu orang kaya menghabiskan orang miskin dan ekonomi secara luas. Puluhan ribu telah berdemonstrasi di jalanan Brasil dan India untuk memprotes kebudayaan birokrasi, pendanaan partai rahasia, mengabaikan kebobrokan, dan membayar kembali ‘bantuan untuk bantuan.

Rini Antika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar