Kamis, 28 Februari 2013

Terlalu Banyak Duduk Tak Baik untuk Kesehatan

9C17 INNA FARHANIYAH



KOMPAS.com — Duduk dalam jangka waktu panjang bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan kematian seperti terungkap dalam sebuah kajian ilmiah.

Para ilmuwan di Universitas Leicester dan Universitas Loughborough, Inggris, mengatakan risiko tetap tinggi biarpun orang mengimbangi dengan olahraga.

Laporan itu, yang diterbitkan di jurnal kesehatan Diabetologia, menganalisis 18 penelitian yang melibatkan hampir 800.000 orang.

Menurut kajian yang dilakukan, peluang untuk perilaku sedentary atau duduk tanpa melakukan kegiatan fisik—seperti menonton TV, duduk di dalam mobil, atau menggunakan komputer—merupakan hal yang sulit untuk dihindari pada masa ini.

Memang banyak orang yang kemudian berolahraga di pusat-pusat kebugaran jasmani untuk mengimbanginya.

Tim peneliti yang dipimpim Dr Emma Wilmot dari Universitas Leicester mengatakan olahraga di pusat kebugaran dan kolam renang setelah bekerja memang lebih baik daripada duduk kembali di sofa. Bagaimanapun, tambahnya, tetap saja duduk dalam waktu panjang berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Tidak ada batasan tegas

Lembaga pegiat penyakit kencing manis, Diabetes UK, menegaskan setiap orang yang duduk dalam waktu lama jelas akan mendapat keuntungan jika lebih banyak bergerak.

Bagaimanapun para peneliti tidak bisa secara pasti memberikan batas waktu yang tegas tentang berapa lama perilaku duduk yang berdampak buruk buat manusia.

Penelitian yang dikaji menggunakan berbagai ukuran, antara lain mulai duduk sekitar 14 jam seminggu karena menonton TV, duduk kurang dari tiga jam sehari, ataupun duduk lebih dari delapan jam sehari.

Yang jelas, mereka yang duduk lebih lama memikiki risiko lebih tinggi untuk kencing manis, penyakit jantung, dan kematian dibandingkan dengan mereka yang duduk lebih sedikit.

Seorang peneliti dari Universitas Loughborough, Profesor Stuart Biddle, mengatakan, walau banyak kegiatan di zaman modern yang tampaknya dilakukan dalam posisi duduk, jelas bisa dikurangi.

"Kita bisa rapat sambil berdiri, berjalan ketika istirahat makan siang, atau mengurangi nonton TV pada malam hari untuk mengurangi durasi duduk," tuturnya.

Bagaimanapun dia mengatakan, pergi ke tempat kebugaran tetap lebih baik dibandingkan dengan langsung duduk menonton TV selepas kantor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar