Selasa, 12 Februari 2013

kurangnya partisipasi dalam kebudayaan bangsa

 9I07DIANA LUPITASARI

Kurangnya Partisipasi Dalam Kebudayaan Bangsa

Kebudayaan Indonesia sangatlah beragam, mulai dari tari tradisional, lagu daerah, pakain adat, rumah adat, bahkan hingga alat musik tradisional yang begitu beragam. Keberagaman budaya yang dimiliki Indonesia sangatlah menguntungkan bagi Indonesia sendiri, banyak hal yang bisa diekspos dari kebudayaan-kebudayaan tersebut. Sayangnya masih sedikit pihak yang mau ikut turut berpartisipasi langsung dalam mengekspos budaya ini, bahkan pemerintah pun terkadang terlihat mau tidak mau membantu mengekspos budaya bangsa sendiri.
Partisipasi warga negara Indonesia sendiri sangatlah berpengaruh pada kebudayaan kita. Karena dengan semakin banyaknya masyarakat yang mau ikut berpartisipasi langsung, budaya kita akan semakin dikenal oleh masyarakat dunia. Sejauh yang terlihat partisipasi masyarakat banyak terhenti hanya sampai partisipasi pasif, seperti ikut memakai batik, menonton pertunjukan tari tradisional dan wayang, ikut kampanye untuk tetap melestarikan budaya Indonesia, itupun heboh dilakukan ketika budaya kita telah diakui oleh bangsa lain. Sebenarnya partisipasi seperti ini juga membantu budaya Indonesia untuk tetap dikenal sebagai budaya nenek moyang kita. Namun akan jauh lebih baik jika, hal ini diikuti dengan tindakan langsung atau partisipasi aktif.
Karena dimasa sekarang masih sedikit sekali orang yang ikut berpartisipasi aktif melestarikan budaya Indonesia. Contohnya seperti masih sedikit sekali orang yang bisa menari tari tradisional Indonesia, memainkan alat musik tradisional seperti gamelan, membuat wayang, dan lain-lain. Mungkin ada beberapa orang yang sudah mengekspos budaya Indonesia hingga kemancanegara. Kebanyakan dari orang-orang yang mau mengekspos budaya Indonesia itupun adalah orang-orang yang sudah berumur. Jarang sekali anak-anak muda atau anak kecil yang mengekspos budaya Indonesia. Kalua pun ada  sayangnya hal ini juga kurang terekspos oleh media Indonesia sendiri. Jadi seperti tidak terdukung oleh seluruh elemen masyarakat. Hal ini diperparah dengan masih sedikitnya kaum muda Indonesia yang bisa menguasai budaya Indonesia sendiri, kurangnya minat untuk belajar budaya Indonesia sendiri. Seperti ikut mempelajari tari tradisonal atau alat musik tradisonal. Banyak dari kaum muda-mudi sekarang yang lebih tertarik untuk belajar kebudayaan barat, seperti tarian hip-hop, dance, musik band, dan lain-lain.
Terbayangkah oleh kita semua jika nantinya dimasa mendatang tidak ada lagi orang yang bisa meneruskan melestarikan budaya Indonesia secar aktif, dan nantinya makin lama budaya kita bisa saja diakui atau dipatenkan sebagai budaya negara lain karena kita sendiri tidak bisa menunjukannya bahwa itu budaya nenek moyang kita. Sangatlah disayangkan jika hal ini sampai terjadi. Sekarang saja sudah mulai terlihat lebih banyak orang asing yang lebih minat untuk belajar budaya Indonesia dibandingkan orang Indonesia sendiri. Dibanyak sanggar sudah mulai ada beberapa orang asing yang ikut belajar tari tradisional. Bahkan di Amerika pun ada sekelompok orang asing yang bisa memainkan gamelan sacara baik dan sudah sering pentas. Disatu sisi kita juga pantas merasa bangga karena budaya kita ternyata juga dihargai oleh masyarakat warga negara asing. Namun kita juga harus merasa malu, karena di Indonesia sendiri pun jarang ada orang yang dapat menguasai budaya tersebut.
Seharusnya mulai dari sekarang kaum muda-mudi Indonesia mulai memupuk rasa cinta budaya sendiri. Dengan begitu mereka akan tergerak untuk mempelajari dan ikut berperan aktif dalam melestarikan budaya Indonesia. Jadi tidak hanya bisa ikut berdemo atau kampanye memprotes budaya kita yang diakui oleh Negara lain. Tapi kita juga bisa melakukan budaya tersebut, seperti tari atau memainkan alat musik tradisional. Hal ini juga dapat menambah rasa bangga kita terhadap Indonesia.

sumber:wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar