Kepala Daerah Tak Pantas Minta Naik Gaji
| 
9G24 MUJAHIDAH
JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra menolak rencana pemerintah menaikkan gaji kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun walikota.
Pasalnya, pendapatan dan fasilitas yang diberikan dinilai sudah besar.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, selain
menerima gaji, bupati juga menerima banyak tunjangan seperti biaya rumah
tangga, biaya kesehatan, biaya pakaian, dan biaya operasional. Selain
itu, kata dia, mereka juga mendapat insentif pajak yang besarnya minimal
6 kali gaji.
"Belum lagi tunjangan biaya operasional yang
besarnya minimal Rp 125 juta perbulan. Sehingga, seharusnya para
bupati tak perlu menuntut kenaikan gaji," kata Fadli di Jakarta, Jumat
(22/2/2013).
Fadli menambahkan, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya berpikir bahwa kenaikan gaji kepala daerah akan semakin membebani APBN.
Saat ini, 30 persen dari APBN atau Rp 547 triliun, kata dia,
habis untuk menbayar gaji aparatur negara. Bahkan, di beberapa daerah
persentase gaji aparatur mencapai 70 persen dari APBD.
"Di sisi
lain, kualitas pelayanan publik tak mengalami peningkatan. Kenaikan gaji
bupati ini harus ditolak. Selain pendapatan sudah sangat besar dan
membebani APBN, jabatan bupati merupakan jabatan politik dan pengabdian.
Bukan seperti pekerjaan pada umumnya yang mengejar pendapatan. Jadi,
kurang pantas kepala daerah menuntut kenaikan gaji. Yang harus dinaikkan
adalah pelayanan terhadap rakyat," kata Fadli.
Sebelumnya, Presiden SBY menilai sudah saatnya gaji kepala daerah dinaikkan. Pasalnya, kata Presiden, sudah delapan tahun gaji mereka tidak mengalami kenaikan.
Hal
itu dikatakan Presiden menanggapi permintaan para bupati agar gaji
dinaikkan ketika Rapat Kerja Nasional Asosisasi Pemerintah Kabupaten
Seluruh Indonesia (Apkasi) dan Perhimpunan Penyuluhan Pertanian
Indonesia (Perhiptani) di Hotel Sahid, Jakarta, Rabu ( 20/2/2013 ).
Presiden
mengaku sudah menugasi para menteri terkait, terutama Menteri Keuangan
Agus Martowardojo dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi untuk membahas
kenaikan gaji kepala daerah dengan membandingkan dengan yang lain.
Pembahasan itu, kata dia, dikoordinasikan oleh Wakil Presiden Boediono.
"Karena
dalam jangkauan APBN kita, maka segera diimplementasikan. Saya kira apa
yang sudah disiapkan dengan baik sudah saatnya diimplementasikan untuk
keadilan. Yang tidak adil kalau pemimpin minta naik gaji duluan, gaji
(pegawai) bawah-bawah tidak dipikirkan. Bukan hanya tidak adil, tapi
salah besar," kata Presiden.
SUMBER : KOMPAS.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar