Jumat, 01 Februari 2013

ICW Minta PKS Dewasa Tanggapi Kasus Luthfi Hassan


SULASTRI 9H 33

Jakarta - Indonesia Corruption Watch menghimbau kader Partai Keadilan Sejahtera untuk dewasa menyikapi kasus yang tengah mendera para petingginya. ICW Minta kader PKS menyerahkan hasil penyidikan kasus pada proses hukum.

"Kader PKS harusnya bersikap dewasa terhadap kasus ini. Biarlah kasus ini berjalan. Dilihat saja fakta-fakta hukumnya. Kalau bersalah, diterima," ujar Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko pada Tempo, Jumat, 1 Februari 2013.

Menurut Danang, tidak perlu panik dengan merespon terlalu radikal. "Biasanya politisi itu minta KPK dibubarkan, nah itu tidak proporsional," kata Danang.

Sebelumnya, mantan presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 29 Januari lalu dalam kasus impor daging di Kementerian Pertanian. Luthfi pun langsung mendekam di rumah tahanan KPK di Guntur.

Selain Luthfi, nama Menteri Pertanian Suswono disebut bakal tersebut. Menurut sumber Tempo, KPK sudah mengantongi bukti kuat, sebuah rekamanan percakapan antara Luthfi dan Suswono soal imbalan dari perusahaan impor daging.

Namun, belakangan muncul isu yang beredar di jejaring sosial. Mulai dari isu bahwa Menteri Pertanian Suswono yang juga kader PKS, mengurangi impor daging asal Amerika Serikat karena tercampur daging babi. Kemudian pihak Amerika dituding menekan Istana. Sampai tudingan bahwa penangkapan Luthfi adalah upaya pengalihan isu Century. Dan pengalihan isu atas pajak keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Anis Matta, Presiden PKS, menyebut kasus ini sebagai musibah yang diorganisir pihak-pihak tertentu untuk menghancurkan PKS. Selain konspirasi, Anis menyatakan partainya juga tengah menghadapi tirani terkait penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq yang diduga terlibat kasus suap impor daging sapi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar