Kamis, 28 Februari 2013

Hari Kasih Sayang untuk Lingkungan Hidup

9F19 MELIANA IRFANI

Kata orang, yang berkasih sayang itu cuma sesama manusia saja dan hari kasih sayangnya pada tanggal 14 Februari. Itu salah, kasih sayang bisa diungkapkan kapan saja dan kasih sayang tidak hanya untuk sesama manusia saja. Kita harusnya sadar, bahwa kasih sayang manusia juga harus diberikan pada tumbuhan, hewan dan lingku­ngan hijau. Jadi, ayo kita berikan kasih sayang untuk lingkungan hidup.



Mendengar green valentine atau hari kasih sayang untuk lingkungan hidup, mungkin ada sebagian orang yang merasa skeptis dan gusar. Karena imej valentine itu identik dengan hari pacar-pacaran dan itu jelas dilarang dalam Islam. Akan tetapi, bagaimana jika hari kasih sayang untuk lingkungan hidup? Bukan untuk pacar dan tak ada coklat-coklatan. Istilah green valentine digunakan semata-mata untuk menarik minat para anak muda agar lebih peduli lingkungan. Jadi sebenarnya, para aktivis lingkungan ingin membentuk green valentine itu ber-imej hari kasih sayang para anak muda untuk lingkungan hidup mereka.



Bumi ini sejatinya dikenal sebagai planet biru (meskipun ada pula yang menye­but­­nya sebagai planet hijau). Di bumi, bukan hanya ada manusia, tapi juga ada hewan dan tumbuhan. Semua makhluk hidup yang hidup di bumi ini saling berkaitan dalam sistem rantai makanan dan saling me­nyeim­bangkan. Tumbuhan tumbuh dengan sendirinya melalui bantuan cuaca, lalu tumbuhan di makan hewan, dan manusia juga memakan hewan dan tumbuhan. Proses ini terjalan dengan lancar. Lantas, bagaimana jika ada satu yang terganggu? “Ya jelas akan kacau. Bencana longsor, banjir bandang dan banjir adalah bentuk bencana yang terjadi karena terganggunya salah satu item dalam keseimbangan tersebut sobeX,” ujar Tri Harmoko dari Unand. “Karena itu kita harus sadar, bahwa keseimbangan alam dan lingkungan hidup yang hijau itu harus tetap kita jaga demi ke­seim­bangan.”



Mahasiswa yang kerap melaku­kan pendakian gunung ini menu­turkan bahwa ide dengan mem­bentuk green valentine adalah ide yang sangat bagus. Selama ini valentine itu identik dengan hari kasih sayang antar pasangan yang pacaran. Karena hal tersebut, imej valentine menjadi jelek dan ada beberapa pihak yang mengharamkannya. Ya, sebenarnya saya setuju dengan tindakan seperti itu,



meng­haramkan valentine yang negatif. Lebih baik, valentine itu kita rubah saja menjadi hari kasih sayang untuk lingkungan hidup, itu lebih positif. Apalagi di tengah isu linkungan dan global warming saat ini.”



Hal senada juga diungkapkan oleh Firliana Anisa. Cewek yang baru kelas dua SMP di SMPN 13 Padang ini mengatakan bahwa remaja juga perlu mengung­kapkan kasih sayang untuk lingkungan sekitar. “Minimal membuang sampah pada tempatnya dan merawat tumbuh-tumbuhan yang ada di sekolah dan rumah,” akunya.



Harus diakui juga sobeX, sebenarnya ada juga beberapa orang yang memang gusar dengan yang namanya valentine, meskipun itu green valentine. Seperti Yanto dari salah satu SMA swasta di Padang ini sobeX. menurut dia, apapun yang berhubungan dengan valentine meskipun itu green valentine untuk lingkungan hidup, semua itu tetap dianggapnya haram. “Mau hari kasih sayang untuk lingkungan hidup sekalipun, pokoknya menurutku valentine itu haram. Ditambah kata ’green’ di depannya sekalipun, menurutku tetap saja itu haram dan kebiasaan masyarakat khufur. Titik,” ketusnya.



Nah, apakah sobeX mau menerima kebiasaan hari kasih sayang untuk lingkungan hidup ini, itu terserah sobeX. Karena setiap keputusan itu jelas sobeX yang menentukan. (***)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar